Format RPP Revisi 2017 – Saya membayangkan, aturan pembuatan RPP yang baku itu tidak ada. Dalam permendikbud, tidak ditegaskan secara rinci bagaimana RPP itu harus dibuat sedemikian rupa sehingga semua RPP itu harus seragam. Permendikbud hanya memberikan garis-garis tentang komponen-komponen RPP, tetapi tidak memberikan keterangan yang lengkap. Kalau saya salah, tolong diluruskan. Dan silakan anda baca tentang aturan pembuatan RPP pada permendikbud terbaru.
Karena permendikbud itu, sebabagaimana dengan kitab peraturan dan undang-undang lain adalah niscaya untuk berbeda, maka lahirlah banyak perbedaan dalam pembuatan RPP. Jadi wajar. Kalau anda seorang pengawas, anda sudah sepatutnya tidak kaku dalam mengoreksi RPP para guru dibawah bimbingan anda. Bisa jadi RPP yang berbeda dibuat oleh tangan-tangan kreatif yang mengeluarkan keringat malam pukul 12.
Memang, beberapa orang sering keliling, apalagi pada masa ajaran baru seperti sekarang, dan lebih sering dari unsur pengawas sekolah untuk memberikan pelatihan atau workshop kepada guru-guru tentang pembuatan RPP. Sehingga RPP di sebuah sekolah mesti diseragamkan. Tapi sebenarnya yang terpenting bukanlah RPPnya, tetapi bagaimana aplikasi RPP tersebut. Maka, sebagus-bagusnya RPP, ia tidak bisa menilai seorang guru secara valid. Ia hanya menjadi acuan, yang kadang-kadang dilupakan begitu saja.
Komponen dan Format RPP K13 Revisi 2017
Daripada ngelantur, saya tunjukkan saja salah satu pemahaman tentang format RPP revisi 2017 berikut:
Ada komponen-komponen yang mesti ada dalam RPP, meliputi identitas sekolah, mata pelajaran, kelas, alokasi waktu. Lalu bab-bab yang berisi kompetensi inti, Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Media Pembelajaran, dan Penilaian, serta lampiran-lampiran.
Secara rinci format RPP Revisi 2017 adalah sebagai berikut:
1. Identitas Sekolah, mapel, dan alokasi waktu
Misal,
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMA NEGERI 1 MEUREUDU
Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Struktur dan Unsur Kebahasaan Teks Anekdot
Alokasi Waktu : 120 menit (2 x pertemuan)
A. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi inti berisi 4 Kompetensi yang semuanya dimasukkan, jika itu
mata pelajaran agama dan PKN). Tetapi jika bukan mata pelajaran tersebut, cukup dituliskan 2 kompentensi inti, yakni KI 3 dan KI 4. Kalau dipikir-pikir apa maksudnya? Kenapa tidak dimasukkan semuanya?
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Khusus untuk mata pelajaran agama dan PKN dituliskan KD 1 dan KD2 beserta indikatornya. Sementara mata pelajaran lain Cuma KD 3 dan KD 4 beserta indikatornya. Contoh:
C. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dibuat dalam bentuk deskripsi. Aturan ini kaku benar, seperti skripsi. Kenapa tidak boleh misalnya, dibuat penomoran, kan lebih jelas. Tapi sudahlah. Contoh..
Tujuan pembelajaran dibuat dalam bentuk deskripsi. Aturan ini kaku benar, seperti skripsi. Kenapa tidak boleh misalnya, dibuat penomoran, kan lebih jelas. Tapi sudahlah. Contoh..
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan pedagoge gendre, saintifik, CLIL dengan model pembelajaran discovery, peserta didik dapat mengidentifikasi struktur teks anekdot, menentukan abstraksi, orentasi, krisis, reaksi dan koda teks anekdot,menyusun teks anekdot dengan bahasa yang baik dan penuh tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri serta pantang menyerah.
D. Materi Pembelajaran
Materi Pembelajaran disajikan dari materi yang terdapat pada indikator pencapaian kompetensi. Rincian materi setiap pertemuan dinyatakan dalam Lampiran.
- Teks anekdot
- Definisi teks anekdot
- Struktur teks anekdot
- Unsurkebahasaan teks anekdot
- Teknik menulis teks anekdot
- Langkah-langkah menulis teks anekdot
E. Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran
Model yang disarankan adalah model yang didalam langkah-langkah sesuai dengan proses berpikir saintifik. Model tersebut adalah discovery learning, inquri, problem base learning, dan project base learning.
Pendekatan : Pedagogi Genre, Saintifik, CILL
Model : Discovery
Metode : ceramah, diskusi, tanya jawab
F. Media Pembelajaran
Contoh:
Media/Alat : Lembar Kerja, Papan Tulis/White Board, LCD, alat Lab
G. Sumber Pembelajaran
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
· Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X Tahun 2016
· Buku teks bahasa Indonesia
H. Kegiatan Pembelajaran
pada kegiatan pembelajaran sebaiknya tergambar PPK, literasi, 4C, dan HOTS. Ingat, sebaiknya, jadi sunnah saja hukumnya.
pada kegiatan pembelajaran sebaiknya tergambar PPK, literasi, 4C, dan HOTS. Ingat, sebaiknya, jadi sunnah saja hukumnya.
Contoh:
Indikator: …
(indikator yang dirujuk untuk pembelajaran pertemuan pertama)
1. Pertemuan Pertama: (2 JP)
a. Kegiatan Pendahuluan
Contoh:
(Contoh di atas PPK-nya adalah religius dengan cara berdoa sebelum melaksanakan pembelajaran)
b. Kegiatan Inti
[Kegiatan inti pada pembelajaran ini merupakan langkah-langkah dari model discovery learning, karena diharapkan peserta didik menemukan konsep reaksi oksidasi dan reduksi secara mandiri dan/atau berkelompok. Model ini terdiri dari 6 langkah/sintak, yakni: 1)Stimulation(stimulasi/pemberian rangsangan), 2)Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah), 3) Data collection (pengumpulan data), 4)Data processing (pengolahan data), 5)Verification (pembuktian), 6)Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)].
Di isi sebagaimana mestinya, Contoh:
A. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
b. Bentuk penilaian : lembar pengamatan
c. Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)
2. Pengetahuan
Jenis/Teknik tes : tertulis dan lisan
a. Tertulis
b. Penugasan
c. Instrumen Penilaian (terlampir)
3. Keterampilan
Teknik/Bentuk Penilaian : Praktik/Performence
Instrumen Penilaian : (terlampir)
Lampiran:
1. Materi Pembelajaran Pertemuan 1
(materi ini dapat berupa ringkasan materi atau hand out sehingga nanti kalau
dikumpulkan bisa menjadi modul)
(materi ini dapat berupa ringkasan materi atau hand out sehingga nanti kalau
dikumpulkan bisa menjadi modul)
2. Instrumen Penilaian Pertemuan 1
(instrumen penilaian ini terdiri dari kompetensi sikap, pengetahuan, dan
(instrumen penilaian ini terdiri dari kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dilengkapi dengan bentuk/teknik penilaian dan instrumennya
serta kisi-kisi dan pedoman penskorannya)
3. Materi Pembelajaran Pertemuan 2
4. Instrumen Penilaian Pertemuan 2
dan seterusnya tergantung banyak pertemuan.
Sekali lagi, dan mungkin ini tidak terakhir kali saya mengingatkan. Bagi semua guru Indonesia, tidak perlu bingung dalam pembuatan RPP. Kalau kemudian pengawas anda tidak stuju dengan RPP yang anda buat karena menurutnya tidak sesuai, maka anda mungkin bisa memberikan argumen anda, bahwa anda misalnya sudah sesuai dengan permen, tetapi pemahaman anda berbeda dengan pengawas. Itu kalau anda berani. Adapun format revisi 2017 di atas, hanyalah contoh yang sekarang sedang cukup hot di kalangan guru.
0 Response to "Format RPP K13 Revisi 2017 dan Komponennya"
Post a Comment